IHCT-Bandung-International Hotel & Cruise Ship Training
Welcome to IHCT-BANDUNG....!, The Most Reliable International Hotel and Cruise Ship Training in BANDUNG !

Showing posts with label Tips. Show all posts
Showing posts with label Tips. Show all posts

Monday, November 25, 2013

LOLOS SELEKSI AGENCY

Awal yang harus dilakukan adalah mengikuti seleksi yang dilakukan oleh Agency. Karena bila lolos dari Agency itu berarti adalah langkah awal untuk bekerja di kapal pesiar. Dari sini, nanti pihak agency akan memberitahukan apa saja yang harus dilakukan.

Agency biasanya memiliki kriteria tertentu dalam menerima calon pelaut. Bila kita mengambil bidang hotel, maka pengalaman minimal 6 bulan bekerja di posisi yang sama dengan posisi yang kita lamar menjadi syarat yang tidak bisa dikesampingkan.

Kemudian umur 21 tahun menjadi hal yang wajib, karena umur 21 biasanya menjadi tolak ukur orang dikatakan dewasa. Mungkin tolak ukur di negara Amerika dan Barat sepertinya. Karena di Amerika, umur 21 tahun adalah tiket untuk bisa minum alkohol. Artinya dia sudah bisa mempertanggungjawabkan segala hal yang dia lakukan secara hukum.

Setelah lulus seleksi, biasanya agency akan mewajibkan kita medical check up secara keseluruhan. Mulai dari test darah, jantung, hernia, ambeien, kesehatan gigi dan gusi sampai kepada penglihatan dan pendengaran. Calon pelaut yang memiliki penyakit menular seperti AIDS sudah pasti tidak bisa bekerja di kapal pesiar. Dan yang banyak orang gagal adalah para pengidap penyakit hepatitis.

Setelah dinyatakan fit, maka langkah selanjutnya adalah melengkapi dokumen. Seperti memiliki passport, BST (Basic Safety Training), seaman book, KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) dan sebagainya.
Agency biasanya menawarkan untuk memproses dokumen yang dibutuhkan. Tetapi tentunya dengan harga yang berbeda. Dengan menggunakan pihak agency, para calon pelaut akan lebih mudah, karena agency memiliki koneksi yang banyak, sehingga akan membuat proses pembuatan dokumen lebih cepat.
Jika mau bikin dokumen sendiri juga mangga. Siap-siap saja untuk bulak-balik ke kantor pemerintahan. Bukan sekali, tapi berkali-kali. Lebih menguras waktu, tenaga dan biaya transportasi. He he he
Dokumen yang lebih diprioritaskan untuk dilengkapi setelah medical adalah BST (Basic Safety Training). Training ini adalah tentang gambaran umum keselamatan yang biasanya terjadi di kapal. Dan tentang gambaran umum kapal.

Jujur, training ini sih bikin ngantuk. Karena memang BST memiliki materi yang banyak. Dulu biaya untuk BST sekitar 1,5 juta rupiah yang diselenggarakan selama 10 hari. Dari pagi sampai sore hari.
Bila ingin melakukan BST banyak instansi khusus yang menyelenggarakan. Pangeran Kodok dulu mengambil tempat di Focus Maritime Training Center di daerah Fatmawati, Jakarta. Selain disana, ada juga Pertamina yang menjadi opsi lain untuk melakukan training ini. Tapi sebelum mengambil BST, ada baiknya memiliki passport, karena dokumen ini terintegrasi dengan nomor passport.

Untuk Seaman Book dan KTKLN biasanya pihak agency yang akan mengurusnya. Biar lebih mudah buat para calon pelaut. Bila ingin membuat sendiri Seaman Book, katanya, dilakukan di pelabuhan Tanjung Priok.

Sedangkan pembuatan KTKLN bisa lihat disini biar lebih jelas http://www.anazkia.com/2012/07/bagaimana-cara-membuat-ktkln.html
Nah kembali ke seleksi Agency, ada Marlin Test yang harus lolos. Marlin test itu adalah Maritime English Test. Test ini bertujuan agar pihak Agency tahu kualitas bahasa Inggris para calon pelaut. Test ini dilakukan dengan menggunakan media komputer. Para calon pelaut harus mendapatkan score tertentu bila ingin bekerja di pesiar.
  
Bila semua dokumen sudah lengkap, beberapa agency ada yang mengadakan training sebelum join dengan perusahaan. Sumber Bakat Insani (SBI) menjadi salah satu yang mengadakan training sebagai hal yang wajib dilalui oleh para calon pelaut. Durasi training juga berbeda-beda, disesuaikan dengan posisi yang dilamar.
Untuk posisi yang berhubungan dengan tamu langsung seperti waiter dan cabin steward (walau pada kenyataannya jarang sekali calon pelaut langsung mendapatkan posisi ini) maka durasi training adalah sekitar 2 bulan. Bila melamar jadi chef atau hanya crew steward, durasi training sekitar 5 minggu.

SBI memiliki fasilitas training yang jempolan. Dengan guru-guru yang sangat luar biasa. Dengan sistem pendidikan yang menakjubkan. Melatih kemampuan Inggris, menempa mental dan menguras tenaga. Tapi, Pangeran Kodok salut sekali dengan agency untuk Holland America Line ini.

Mereka tidak main-main. Mereka sangat serius dengan para calon pelaut. Bila memang calon pelaut tidak bisa mengikuti pelajaran dan mereka pikir posisi yang dilamar tidak pas, maka siap-siap untuk turun posisi. Atau siap-siap untuk mengulang training.


Dokumen selanjutnya yang harus dilengkapi adalah Visa. Visa yang lazim itu US Visa. Tetapi bila memang kapalnya berlayar di daerah selain perairan Amerika, bisa disesuaikan dengan negara yang dikunjungi. Pihak agency yang akan mengurusnya, bila sudah waktunya, maka kita hanya tinggal datang ke Embassy.
Dan tinggal menunggu tiket. Tiket sendiri untuk beberapa agency ada yang harus bayar sendiri dan ada juga yang pihak perusaan yang membayarkan. Dan lagi-lagi SBI menggeratiskan tiket pesawat.
Pekerja di kapal biasa disebut crew, untuk kapal pesiar ada para crew yang bekerja pada bagian Port Operation meliputi bagian Deck dan Engine, ada pula para yang bekerja pada bagian Hotel Operation, sebab pada dasarnya kapal pesiar merupakan hotel yang terapung.

Kelebihan kapal pesiar dibandingkan dengan hotel pada umumnya adalah bila kita menginap di hotel, kita hanya bisa melihat tempat-tempat di seputar hotel itu berada, sedangkan kapal pesiar, kita tidak hanya sekedar menginap tetapi juga berkesempatan untuk menikmati kemegahan kapal pesiar, menikmati luasnya lautan, serta mengunjungi tempat-tempat yang menjadi jalur pelayaran kapal tersebut.


Banyak masyarakat kita yang masih awam tentang bekerja di kapal pesiar. Mereka sering mengira bekerja di kapal pesiar sama seperti bekerja di kapal tanker, kapal ikan maupun kapal kargo. Masih banyak pula pandangan negatif mengenai para pekerja di kapal , misalnya dengan bekerja di kapal, pasti bergelimang harta, suka hura-hura maupun main judi & wanita, begitu juga kepada para wanita yang bekerja di kapal pesiar. Ini semua tidak sepenuhnya benar. Semuanya itu tergantung pada kepribadian masing-masing. Memang dengan bekerja di kapal, terutama kapal pesiar, kita akan mendapat uang lebih dibanding bekerja di negara kita, tetapi bukan berarti uang datang dengan sendirinya, dengan gampangnya diperoleh.

Masih banyak pula orang yang mengira dengan bekerja di kapal pesiar, kita selalu berada di kapal alias berlayar. Ini tidaklah benar, justru sebaliknya, kapal pesiar lebih banyak berlabuh di pelabuhan (Port of Call), jadi pagi hari atau terkadang siang hari, tergantung jadwal dan jalur pelayaran kapal masing-masing, kapal berlabuh selama sekitar 10 jam (ini juga tergantung jadwal), misal kapal tiba di pelabuhan pada pukul 7 pagi, kapal akan berlayar kembali pada pukul 5 sore, para tamu maupun crew yang turun dari kapal diwajibkan kembali ke kapal selambat-lambatnya 30 menit sebelum kapal berlayar kembali.

Kapal pesiar biasanya berlayar pada malam hari, dalam 1 minggu berlayar biasanya terdapat 1-4 hari berlayar/ Sea Day (tidak berturut), sebagai contoh, mulai berlayar dari Pelabuhan Induk (Home Port) pada hari Minggu, lalu hari Senin dan Selasa berlayar, ini untuk memberikan kesempatan pada tamu untuk menikmati kapal pesiar dengan lebih mengenal berbagai seluk beluk di kapal, lokasi kabin mereka, lokasi tempat-tempat penting (restauran, kafetaria, bar, casino, tempat pertunjukan, dll). Hari Rabu, kapal tiba di pelabuhan A lalu hari Kamis berlabuh di pelabuhan B berlanjut Hari Jumat berlabuh di pelabuhan terakhir, pelabuhan C. Bila kapal berlabuh maka sebagian besar para tamu akan turun untuk berjalan-jalan atau ikut tour yang tersedia dengan biaya tambahan sendiri. Tetapi ada pula tamu yang memilih untuk tetap di kapal menikmati mandi matahari di sekeliling kolam. Tiap kapal pesiar memiliki jalur pelayarannya masing-masing. Dan bukan berarti semua kapal pesiar akan keliling dunia. Biasanya rute pelayaran kapal pesiar ada yang 3, 4, 5, 7 maupun 12 hari, bahkan lebih, maupun yang rute keliling dunia. Tarifnyapun tentu saja berbeda-beda.
Di kapal pesiar selama ini saya bekerja, kapal tersebut berlayar ke Karibia, Meksiko maupun Bahama, dengan Pelabuhan Induk di Amerika, seperti di Miami, Los Angeles, San Diego, Galveston, New York, Mobile atau di Port Canaveral dll. Adapula kapal pesiar yang berlayar di Eropa, berlayar ke Hawaii maupun Alaska.

Diperlukan kegigihan, ketabahan dan energi ekstra untuk bekerja di kapal pesiar, karena jauh dari keluarga dan tanah air, jam kerja yang panjang, terkadang kontrak kerja yang panjang. Ada beberapa cruise lines dengan kontrak kerja yang hampir 1 tahun, padahal kita dituntut untuk bekerja 7 hari per minggu. Jadi tidak ada istilah hari libur bagi para crew yang bekerja di kapal. Istirahat yang diberikan hanya beberapa jam, misal dalam 1 minggu kita bekerja, maka kita diberi 1 kali istirahat pagi artinya hari itu kita mulai bekerja pada siang hari dan 1 kali istirahat siang artinya pada hari itu kita hanya bekerja pada pagi dan sore hingga malam hari. Memang kami juga bisa menikmati jam istirahat dengan jalan-jalan di sekitar pelabuhan. Walau sering tidak puas karena harus kembali bekerja dalam beberapa jam berikutnya, kecuali kami bekerja pada shift malam, kami bisa mengurangi jam tidur untuk jalan-jalan di luar dan kembali ke kapal untuk istirahat sebelum malamnya kami bekerja lagi.

Pada umumnya, crew lebih memilih menggunakan jam istirahat untuk tidur, dikarenakan untuk bekerja fisik yang berat memerlukan istirahat yang cukup, dengan tetap tinggal di kapal, kami bisa lebih berhemat, karena dengan jalan-jalan di luar, kami biasanya mengisinya acara makan (berkisar USD 10 per orang, tergantung rumah makan, menu yang dipilih, jumlah crew yang ikut makan bersama), membeli souvenir atau buah tangan bagi para crew yang akan pulang ke tanah air. Harga barang-barang di sekitar pelabuhan yang merupakan area pariwisata, tentu saja harganya jauh lebih mahal. Atau kami sekedar membeli barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun mandi, sabun cuci / deterjen, shampoo, dll, karena perusahaan hanya menyediakan mesin cuci dan mesin pengering baju, untuk deterjen kami harus beli sendiri. Tissue juga tersedia, akan tetapi sabun mandi, shampoo maupun pembalut wanita harus dibeli dengan uang dari kantong sendiri. Begitu juga air minum yang tersedia di kapal, biasanya air yang telah diolah secara kimiawi, sehingga crew lebih memilih untuk membelinya sendiri dari luar atau membeli di Crew Bar dengan harga berkisar USD 1 per botol 1500ml.

Perusahaan menyediakan akomodasi bagi seluruh crew-nya. Tempat tinggal kami di kapal disebut kabin (cabin) yang tentu saja ukurannya kecil seperti kamar kost. Kabin para crew ukuran, maupun fasilitasnya tergantung pada posisi masing-masing. Untuk crew biasa, masing-masing kabin berisikan 2 orang dengan ranjang susun, kamar mandi harus sharing dengan kabin sebelah. Jadi 1 kamar mandi dipakai untuk 4 orang. Di dalam kabin, di tempat saya bekerja, terdapat meja, kursi, lemari pakaian, wastafel, televisi, telpon. Fasilitas keamanan dilengkapi dengan (smoke detector), sprinkler, life jacket yang jumlahnya sesuai dengan jumlah crew yang tinggal di kabin tersebut, buku panduan dan informasi tentang “Emergency Plan”. Merokok, memasak maupun menyeterika di dalam kabin adalah dilarang keras. Pelanggaran terhadap peraturan ini dapat mengakibatkan pemecatan. Untuk merokok, telah disediakan tempat khusus, memasak hanya bagi para juru masak di galley, biasanya crew dari Indonesia hanya akan menuang air panas atau memasak dengan microwave yang tersedia di Crew Mess untuk memasak mie instant.
Di dalam kamar mandi disediakan shower lengkap dengan shower curtain dan toilet. Para crew diwajibkan menjaga kebersihan di kabin masing-masing, diadakan inspeksi pada tiap bulannya dan ada juga inspeksi mendadak. Untuk crew yang bekerja di tingkat management disebut staff, mulai dari Supervisor hingga posisi Manager. Fasilitas maupun letak kabin para staff juga tergantung pada posisi staff yang menempatinya, tentu saja makin tinggi posisi staff tersebut, sudah tentu fasilitas maupun letak kabinnya akan lebih baik dibanding staff di posisi biasa.

Staff biasa, mulai dari Supervisor hingga Assistant Manager dengan menyandang bar 1 (pangkat ditunjukan dengan bar yang berada di pundak) akan menempati kabin dengan kamar mandi pribadi, artinya hanya 2 orang per kabin dengan kamar mandi pribadi, jadi tidak perlu sharing dengan kabin staff lain. Untuk posisi Assistant Manager dengan bar 2 ke atas, mereka akan menempat kabin tunggal (single cabin), di mana hanya tinggal 1 crew per kabin. Posisi kabinpun biasanya di atas permukaan air laut, jadi memungkinkan untuk mempunyai jendela (port hole) di kabinnya.

Kabin untuk Petty Officer, Officer maupun Kapten memiliki fasilitasnya masing-masing.
Ada kelebihan dan ada pula kekurangan, begitu juga dengan bekerja di kapal pesiar. Adapun kelebihan bekerja di kapal pesiar adalh sebagai berikut:

1. Kita diberi kesempatan untuk bisa melihat-lihat negara-negara asing yang sebelumnya mungkin tidak pernah terbesit dalam pikiran kita untuk mengunjunginya. Misalnya negara-negara di Karibia, Bahama dan lain sebagainya.

2. Kita akan terbiasa bekerja dengan orang dari berbagai bangsa sebagai rekan kerja kita. Ini akan memberikan pengalaman tersendiri bagi kita, karena para crew yang beda bangsa, beda latar belakang dan budaya, beda bahasa (walaupun kita dituntut untuk berbahasa Inggris di area tamu/ Guest Area), menuntut kita untuk lebih beradaptasi.

3. Pendapatan yang diperoleh akan terasa “lebih” bila dibawa pulang atau dikirim ke Tanah Air. Saya sebut pendapatan karena berdasarkan pendapatan yang diperoleh, crew yang bekerja di kapal pesiar dibedakan menjadi 2, yaitu Tipping Position dan Non Tipping Position. Untuk Non Tipping Position (Galley, Juru Masak, Provision, Administrasi, Akuntansi, Purser, Deck dan Engine), mereka memperoleh gaji tetap yang cukup memadai dari perusahaan (cruise lines) sedangkan untuk Tipping Position (Waiter, Cabin Steward), mereka memperoleh gaji minim (bisa dikatakan sangat minim, karena ditempat perusahaan saya bekerja, gaji yang berikan kepada Tipping Position Crew hanya berkisar USD 300 per bulan), pendapatan mereka yang sesungguhnya berasal dari tips yang diberikan oleh para tamu, baik itu tips langsung, maupun tips tidak langsung. Total pendapatan normal yang bisa mereka peroleh berkisar antara USD 1600 hingga USD 3000–an/bulan, tergantung pada posisi dan jumlah tamu yang membayar uang jasa (gratuity). Apabila kurang dari jumlah tersebut bisa dikarenakan tidak semua tamu yang di-service membayar uang tips, jumlah tamu yang di-service kurang dari seharusnya, missal dikarenakan sedang low season. Apabila lebih, bisa dikarenakan semua tamu yang di-service membayar tips dan masih memberikan tips langsung karena merasa puas dengan pelayanan yang baik, jumlah tamu yang lebih.

4. Kemampuan berbahasa Inggris juga mengalami peningkatan, karena kita dituntut untuk selalu berbahasa Inggris di Area Tamu (Guest Area), bahasa Inggris juga merupakan bahasa utama untuk berkomunikasi dengan crew lainnya. Kita juga berkesempatan untuk mempelajari bahasa asing lain seperti bahasa Spanyol, bahasa Italy maupun bahasa asing lainnya.

5. Diberikan pelatihan mengenai keselamatan, kebersihan dan menjaga lingkungan. Bahkan apabila kita mau meluangkan waktu, kita bisa belajar bahasa, komputer, management dan lain sebagainya. Untuk para crew yang baru pertama kali bekerja di kapal pesiar, maupun bagi para crew yang baru kembali dari masa liburan akan diberikan berbagai pelatihan, panduan dan berbagai informasi terbaru. Latihan Keselamatan, misalnya Fire Drill, meliputi penanggulangan kebakaran dan penyelamatan apabila terjadi kebakaran, maupun Boat Drill diadakan secara rutin. Semua crew yang ditunjuk wajib berpartisipasi.

6. Makan dan minum bisa dikatakan tidak pernah kurang. Daging, roti, buah, sayur, susu, jus, kopi, teh dan lain sebagainya selalu mencukupi. Bahkan di cruise lines tempat saya bekerja selain pasta, nasi putih selalu tersedia, karena kebanyak pada crew yang bekerja berasal dari Filipina, Indonesia, India, Thailand, Myanmar, dll. Untuk minuman ringan dan minuman beralkohol diperoleh dengan membeli di Crew Bar maupun untuk minuman ringan kaleng bisa diperoleh dengan membeli di Vending Machine. Harga minuman ringan kaleng berkisar antara USD 60 sen per kaleng.Tempat makan bagi para crew disebut Crew Mess (dibuka 4 kali per hari),sedangkan mess lainnya dibuka 3 kali per hari yaitu: Staff Mess (bagi para staff), Petty Officer Mess (bagi para Petty Officer), Officer Mess (bagi para Officer) dan Captain Mess (bagi Kapten dan para Senior Officer seperti Staff Captain, Staff Chief Engineer, Safety Officer, dll)

7. Tersedia fasilitas olah raga (Gym), kolam khusus crew, self service laundry, klinik kesehatan (Infirmary), Crew Bar, Crew Training Center, Internet Café. Diadakan acara-acara hiburan, seperti Bingo, pertunjukan film, perlombaan bakat (Crew Talent Show) perlombaan pingpong, perlombaan sepak bola, Crew Party, Crew Disco, dll.

8. Keluarga dari para crew akan memperoleh fasilitas diskon apabila mereka ingin berpesiar di kapal tempat crew bekerja. Tergantung ketersediaan kamar, izin dari Hotel Director dan Chief Purser.

9. Rencana Pensiun (Retirement Plan) dan pinjaman (Loan) dari uang pension diberikan kepada crew yang telah mengabdi selama minimal 10 tahun berturut-turut (tanpa mengundurkan diri). Jumlah yang diterima tergantung dari posisi crew dan lamanya mereka bekerja. Minimal Retirement Plan di perusahaan tempat saya bekerja adalah USD 7500 untuk pengabdian minimal 10 tahun.

Sedangkan kekurangan bekerja di kapal pesiar:

1. Home Sick - Jauh dari keluarga, teman dan tanah air, terkadang membuat para crew yang bekerja di kapal merasa rindu. Rindu dengan keluarga, rindu dengan makanan Indonesia, rindu dengan suasana di tanah air. Kemajuan teknologi paling tidak membantu kami mengobati rasa rindu yang datang. Kami disediakan fasilitas telpon di kabin, dengan membeli “Crew Calling Card” seharga USD 10, kami bisa menelpon Indonesia selama lebih kurang 55 menit untuk menelpon telpon rumah dan lebih kurang 47 menit untuk menelpon telpon genggam. Internet untuk crew juga tersedia, dengan harga kartu internet (Internet Card) USD 20, kami bisa menggunakan fasilitas internet dengan tarif USD 10 sen per menit (USD 6 per jam).
2. Jam kerja yang panjang, kontrak kerja yang kami tanda tangani menyebutkan bahwa kami diwajibkan bekerja 10 jam per hari, pada posisi tertentu tidak diberikan uang lembur. Pada kenyataannya, kami sering bekerja melebihi 10 jam per hari. Kami bekerja penuh 7 hari seminggu, tanpa hari libur, kecuali kami sedang sakit.

3. Mabuk laut (Sea Sick), walaupun bukan merupakan masalah yang terjadi setiap hari, tetapi apabila keadaan laut sedang tidak bagus, kapal akan mengalami goncangan yang dapat menyebabkan para crew mengalami mabuk laut, walaupun tidak semua crew. Beberapa crew hanya sedikit pusing, jalan dengan sedikit sempoyongan. Kapal pesiar dilengkapi dengan stabilizer, jadi pada umumnya, keadaan di dalam kapal tenang, sering kami seakan-akan merasa di dalam sebuah gedung, apabila kapal dalam keadaan normal. Pil anti mabuk selalu tersedia bagi crew maupun bagi para tamu.

4. Tantangan lainnya adalah kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang baru yang sama sekali berbeda, rekan kerja yang berasal dari berbagai bangsa (Asia, Eropa, Amerika maupun Afrika dan Australia). Kami masih bisa dikatakan beruntung dengan banyaknya orang Indonesia yang bekerja di kapal pesiar (mayoritas berasal dari Bali), kita lebih mudah meminta bantuan kepada teman sebangsa, dikarenakan masalah bahasa, perasaan senasib di perantauan.

5. Bagi Tipping Position Crew, pendapatan mereka berasal dari tips (gratuity) dari para tamu. Pada beberapa cruise lines terdapat kebijakan yang memperbolehkan para tamu untuk menarik kembali gratuity/tips tidak langsung yang telah mereka bayar di muka dengan alasan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan. Pada saat tamu membayar biaya untuk berpesiar dengan kapal pesiar, biaya tersebut meliputi tips sebesar USD 10 per hari per orang. Akan tetapi bila mereka merasa tidak puas, mereka berhak menarik kembali uang tersebut, padahal uang tersebut merupakan pendapatan utama bagi Tipping Position Crew yang telah melayani para tamu selama mereka berpesiar. Dikarenakan kebijakan yang memperbolehkan para tamu menarik kembali gratuity, para Tipping Position Crew banyak yang merasa dirugikan. Apabila tamu mereka menarik uang gratuity tersebut maka bisa dikatakan mereka bekerja melayani tanpa mendapat bayaran.

6. Selama para crew tidak bekerja atau sedang berlibur, maupun cuti, maka perusaahaan tidak memberikan gaji, untuk posisi tertentu juga tidak diberikan asuransi. Jadi para crew, biasanya mengumpulkan uang yang diperoleh selama bekerja di kapal untuk modal usaha lain di rumah. Sehingga apabila mereka sedang libur maupun cuti mereka masih memiliki penghasilan sendiri, maupun ketika mereka memutuskan untuk berhenti bekerja di kapal. Berdasarkan pengalaman saya, ketika saya sakit di kapal, perusahaan akan memberikan pengobatan cuma-cuma, akan tetapi saya pernah menjalani operasi ketika sedang berlibur dan seluruh biayanya harus saya tanggung sendiri.

Untuk saat ini, mayoritas crew yang bekerja di cruise lines tempat saya pernah bekerja berasal dari Indonesia dan Filipina.


Kualitas kerja crew dari negara kita tidaklah kalah dibanding dari negara-negara lain, bahkan dari Eropa sekalipun, hanya terkadang kemampuan berbahasa Inggris, kepercayaan diri bangsa kita masih kurang. Keramahan, kepatuhan dan kerajinan para crew dari Indonesia telah diakui. Karena sudah menjadi budaya bangsa kita untuk patuh kepada atasan, selalu ramah dan murah senyum. Hal ini yang menjadikan crew dari Indonesia lebih disukai.

Jadi, kesimpulannya susah senang bekerja di kapal pesiar akan menjadi pengalaman unik. Pengalaman yang sangat berharga. Jadi saya harap dengan membaca tulisan ini, masyarakat kita tidak langsung memberikan cap buruk bagi para crew yang bekerja di kapal pesiar khususnya. Itu semua tergantung dari kepribadian masing-masing. Godaan bisa datang dimanapun kita berada, tidak harus selalu di kapal pesiar. Tulisan ini berdasarkan pengalaman yang saya peroleh, maupun dari pengalaman dan cerita-cerita sesama crew. Apabila terdapat perbedaan, ini bisa dikarenakan beda kapal pesiar, beda cruise lines, maupun perbedaan pandangan.
Ada dua kunci untuk menjadi pelayan yang baik. Pertama, kamu perlu memahami menu restoran dan kedua kamu harus terorganisir. Menunggu di meja bukanlah skill yang tinggi, tapi berurusan dengan publik tentu dapat menimbulkan stres dan pada umumnya masyarakat belum tentu pada perilaku terbaik saat mereka lapar.
Hal hal yang perlu dilakukan:

1.
Kenali restoran tempat kamu bekerja. Tahu jam operasional, pemilik, manajer, dan sedikit sejarah dari restoran akan membantu juga. Suatu saat pertanyaan akan muncul dari pelanggan dan semakin banyak kamu tahu tentang hal ini semakin mudah menjawab pertanyaan pelanggan.

2. Tahu
dan kenali menu. Memiliki setidaknya pemahaman umum tentang bagaimana hidangan yang akan disajikan serta bahan dasar untuk memasaknya.


3. Mengembangkan pengetahuan
bar. Beberapa koktail membutuhkan pertanyaan. Martini, misalnya, on the rock atau tidak, seperti juga gin atau vodka,kemudian dengan hiasan zaitun atau twist lemon. Mengetahui pilihan tentang anggur/wine yang kering/dry dan anggur yang manis/sweet, serta perbedaan antara cabernet merlot, Chardonnay atau Fume Blanc.


4. Mengetahui
makanan favorit. Mengetahui makanan yang ada di restoran yang enak dan apa yang kurang . Arahkan pelanggan sesuai dengan keinginannya dengan sedikit suggest darimu. dari memesan koktail appetizer, salad, ikan, steak, ayam, makanan penutup, anggur dll.


5. Hormati
dan hargai pelanggan Anda. Perlakukan mereka seolah-olah mereka adalah tamu di rumah Anda. Dengan bersikap baik dan sopan akan menjadikan mereka sulit untuk marah atau complaint karena bagaimana kamu akan merasa kecewa/marah dengan orang yang bersikap baik kepadamu. Selalu mengandaikan bila kamu adalah pelanggan yang duduk disitu. Jangan pernah memperlakukan mereka dengan jijik atau seolah-olah mereka adalah mengganggumu.


6
. Ulang orders. Ketika selesai mengambil pesanan/taking orders, ulang kembali pesanan mereka untuk menghindari kesalahan. Ambil catatan yang jelas. Kesalahan bisa terjadi, tetapi sebagian besar dapat dihindari dengan berhati-hati. Kesalahan pesanan memang dapat diganti akan tetapi membutuhkan waktu. Hanya menunggu beberapa menit saja pelanggan akan merasa steak yang dibakar 10 menit seperti menunggu sangat lama.

TIPS menjadi Super Waiters

1. Cek dirimu dari kebersihan baju , sepatu dan bebas dari bau badan.

2. Kontrol kebersihan dan kelengkapan peralatan distation (meja, kursi, menu, gelas,
cuttleries) untuk bekerja sebelum pintu restoran dibuka.

3. Sambut dengan senyuman yang hangat kepada tamu dan sebisa mungkin dudukan mereka, bukakan napkin, berikan menu dan tawarkan minuman untuk mereka.

4. Ambil orders/pesanan mereka dimulai dari anak kecil, orangtua dst. Jangan lupa mengulang kembali pesanan mereka untuk menghindari kesalahpahaman. (Sebisa mungkin jelaskan menu secara singkat, jelas dan mudah dibayangkan bagi tamu) Disinilah point kamu sebagai seorang waiters. Pengetahuan akan menu akan mempermudah kerjamu.

5. Selalu berbicara tegas dan dengan kontakmata.

6. Jangan terlalu dekat dengan tamu secara pribadi karena saat mereka duduk di mejamu, berarti mereka adalah tamu yang membutuhkan pelayanan/service.

7. Setelah makanan datang sajikan secepatnya terutama makanan yang panas agar tidak dingin.

8. Selalu berada tidak jauh dari meja makan agar bisa mengontrol minuman atau mungkin mereka membutuhkanmu
untuk hal lain.

9. Jangan memburu tamu seakan kamu sudah akan mengakhiri cepat-cepat.

9. Setelah membersihkan semua, tiba saatnya kamu menawarkan dessert atau penutup. Jangan biarkan tamu pergi tanpa alasan sebelum dessert tersaji/ditawarkan.

10. Akhirnya adalah paytime. Setelah semua kerja kerasmu mungkin mereka yang bersimpati dan puas akan servicemu akan memberi sedikit hadiah.

Sunday, November 24, 2013

Setelah anda yakin dan siap dengan kemampuan anda kini saatnya anda mulai melamar pekerjaan di kapal pesiar. Sebelum melamar anda cari tau dahulu posisi apa yang ingin anda lamar dan persyaratanya.

Untuk info lowongan bekerja di kapal pesiar anda bisa cari di koran, internet atau pun anda bisa langsung menghubungi agen kapal pesiar untuk menanyakan posisi apa yang tersedia. Biasanya agen-agen kapal pesiar setiap hari selalu membuka lowongan tetapi tidak untuk semua posisi hanya posisi yang mereka butuhkan saja.Tapi anda harus hati-hati dalam mencari lowongan itu karena sekarang banyak sekali praktek percaloan.

Jika anda sudah tau posisi yang akan anda lamar dan itu tersedia maka anda persiapkan segala sesuatunya untuk melamar pekerjaan tersebut. Beberapa hal yang harus anda persiapkan diantaranya:
Buatlah surat lamaran pekerjaan dengan bahasa inggris, untuk contohnya anda bisa cari di google.
Buat CV (curriculum vitae) dalam bahasa inggris juga yang menerangkan riwayat singkat hidup anda dari biodata anda sampai keterangan pengalaman kerja anda. 


Foto copy semua dokumen yang dibutuhkan dari KTP, Ijasah, Surat pengalaman kerja, Akta kelahiran, SKCK dari kepolisian, Kartu Keluarga, Passport, Seaman Book, BST (kalau sudah punya).
Pass foto biasanya berukuran 4x6 sebanyak 2 lembar. 



Jika anda baru selesai melaksanakan study / baru lulus yakni min DI/II/III,IV Pariwisata, dan berdomisili di luar Jakarta dan berniat langsung mengikuti tes kapal pesiar, kamu tidak usah terlalu banyak mempersiapkan document seperti (BST, CCM, SCRB, Passport, Seaman Book, dll.) ini bisa menyusul setelah anda di nyatakan di terima, Karena jika kamu tidak lulus, dan tidak naik selamanya, maka kamu akan rugi biaya karena telah mengurus semua documen tersebut.

Namun jika kamu ingin mempersiapkannya terlebih dahulu semua document tersebut, sah-sah saja, bagusnya kamu tak perlu lagi repot-repot mengurusnya di Jakarta, akan tetapi resikonya jika kamu tidak lulus selamanya, maka kamu rugi dana dalam pengurusannya. Jadi pilihlah mana yg terbaik menurut anda. 

 
Untuk lebih jelasnya apa saja yang anda butuhkan untuk melamar anda bisa langsung tanyakan ke agen yang bersangkutan. Sebelum anda apply atau mengajukan lamaran ada baiknya anda latihan interview di rumah terlebih dahulu, sekedar tips agar anda tidak gerogi/nervous saat anda di interview. Anda bisa latihan bersama teman atau pun sendiri misalnya di depan cermin anggaplah diri anda di cermin sebagai si pewawancara/interviewer.

Saat anda sudah siap datanglah ke agen dimana anda mau melamar, bawa surat lamaran anda dan ingat berpakaian yang rapi (pakai kemeja, celana kain, dasi, jas kalu bisa dan sepatu pantofel hitam) dan ditambah sedikit parfum :). Ingat disini anda ingin melamar kerja bukan jalan-jalan walaupun sekedar menaruh lamaran bukan untuk wawancara. Karena penampilan anda sangat penting di saat anda melakukan wawancara nanti. "You never get a second chance to make a first impression" kalimat ini menggambarkan pentingnya penampilan anda di saat wawancara dan bisa menentukan hasilnya, karena si pewawancara pertama-tama akan melihat penampilan anda, jika anda berpenampilan tidak baik bukan mustahil sebelum anda di wawancara anda sudah di tolak.

Setelah anda menaruh lamaran biasanya anda akan disuruh menunggu panggilan untuk wawancara, lamanya tergangtung dari masing-masing agen. Ada juga agen pada saat anda pertama membawa lamaran anda akan langsung diwawancara ini disebut dengan screening test atau tes untuk mengetahui kemampuan berbahasa inggris anda apakah layak atau tidak sesuai dengan standar dari masing-masing agen. Biasanya hal-hal yang ditanyakan bersifat global tidak terlalu menekankan pada pekerjaan anda.

Setelah anda dinyatakan lolos, maka tahapan berikutnya anda menunggu panggilan untuk interview yang ke 2 lamanya tergantung dari masing-masing agen. Banyaknya jumlah interview pada masing-masing agen berbeda-beda dan yang terakhir adalah final interview. Disini anda akan di wawancara oleh user atau orang yang ditugaskan langsung oleh perusahaan kapal pesiar dimana anda melamar, biasanya orang bule tapi ada juga orang dari agen tempat anda melamar karena perusahaan tersebut sudah mempercayakan semuanya kepada agen itu.



Kemampuan dalam bahasa Inggris secara aktif sangat di perlukan. Jika tidak, jangan coba-coba saya yakin dan percaya maka dalam singkat dan cepat anda akan di usir dari ruang interview!, Bukan nakut - nakuti , tapi ya begitu biasanya... jadi persiapkanlah bahasa inggris anda dengan baik.!

Jika anda bisa melewati dan lolos dari tahapan-tahapan interview tadi jangan senang dulu walaupun memang pekerjaan anda sudah di depan mata. Tapi ada 1 lagi tes yang harus anda lalui dan ini merupakan tes wajib bagi para calon pelaut atau dalam hal ini pekerja kapal pesiar yakni Marlin Test. Marlin Test merupakan tes bahasa inggris bagi para calon pelaut yang dilakukan melalui media komputer online. Sebelum anda melalui itu anda bisa mencoba dan latihan marlin test secara online melalui situs resminya di http://www.marlinstest.co.uk/. Satu hal yang harus anda ketahui agar bisa lolos marlin test yakni pelajari bahasa inggris dasar yang anda dapatkan saat sekolah dulu seperti grammar, tenses dll.


Lolos marlin tes berarti anda sudah 80% menuju kapal pesiar. Kenapa cuma 80%? Ya karena masih ada satu hal penting lagi yang harus anda lewati yakni medical check up atau tes kesehatan. Tidak sedikit para calon pekerja kapal pesiar gagal melewati ini. Dan yang paling sering menjadi penyebab mereka tidak lolos tes kesehatan adalah penyakit hepatitis. Maka dari itu bagi anda yang ingin bekerja di kapal pesiar mulailah hidup sehat dari sekarang. Tips sebelum melakukan tes kesehatan sebaiknya anda banyak-banyak minum air putih, olah raga dan bagi yang suka merokok kurangi rokok anda ini semua demi cita-cita dan masa depan anda. Yang punya masalah gigi berlubang sebaiknya ditambal dahulu karena biaya tambal gigi di tempat anda nanti melakukan tes kesehatan relatif mahal.

Dimana anda melakukan tes kesehatan? Anda akan tau semua dari agen tempat anda melamar, karena setiap agen sudah mempunyai link yang mengharuskan para pelamarnya untuk melakukan tes kesehatan di tempat yang sudah mereka tunjuk, ini untuk menghindari adanya praktek kecurangan. Ingatlah tes kesehatan ini sangat menentukan apakah anda bisa bekerja di kapal pesiar atau tidak, dan juga akan membuat jantung anda berdebar-debar menunggu hasilnya.

Saat anda dinyatakan lolos tes kesehatan ingat panjatkan puji syukur anda sebagai rasa terima kasih kepada Tuhan anda, karena mimpi anda akan segera terwujud yakni bekerja di kapal pesiar.

Beberapa agen juga mewajibkan para pelamarnya untuk mengikuti sebuah pelatihan singkat yang waktunya berbeda-beda tergangtung dari agennya, disana anda akan diberikan materi-materi tentang pekerjaan anda nanti di kapal dan bagaimana kondisi bekerja di kapal sehingga nanti anda bisa menyesuaikan diri dengan cepat saat anda sudah bekerja disana. Setelah anda menyelesaikan pelatihan anda tinggal menunggu jadwal keberangkatan anda yang akan anda ketahui dari agen tempat anda melamar.

Sambil menunggu jadwal keberangkatan anda, sebaiknya anda mengurus dokumen-dokumen yang belum anda miliki. 









Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda dan semakin menguatkan tekad anda untuk bekerja di kapal pesiar. Selamat mencoba peruntungan anda.

Bagi para pencari info lowongan kapal pesiar hati-hati jangan sampai tertipu mengakui sebagai staf agen kapal pesiar, bisa aja mengakui salah satu agen kapal pesiar tidak sedikit puluhan juta melayang. untuk menimalisir ini kami info kan agen kapal pesiar yang resmi. Untuk yang berminat kami rekomendasikan jangan melamar ke satu agen aja tapi coba apply atau melamar 2 atau 3 agen mana yang lebih cepat ambil saja…jangan terpatok satu agen saja
•Pada saat mengirimkan lamaran sebaiknya anda datang ke alamat kantor agen tersebut ( jangan melalui surat/pos) untuk melihat sendiri keberadaan kantornya. Banyak agen yang tidak benar, memberikan alamat berupa PO BOX atau alamat palsu dengan maksud2 tertentu yang mungkin bisa merugikan anda.

•Amati bentuk fisik dari kantor agen tersebut, apakah kantornya ada dalam gedung besar, menyewa, atau punya sendiri. Banyak agen yang berkantor di ruko2 kecil ( rumah toko ) yang menyewa dengan sistem bulanan. Agen seperti itu patut dipertanyakan keresmiannya karena bisa kabur setiap saat.

•Besarnya biaya pendaftaran juga bisa menetukan apakah agen tersebut bagus atau tidak. Agen yang belum-belum sudah menarik pembayaran kepada pelamar hanya untuk memberikan jatah interview dengan pihak kapal sudah dipastikan bukan agen kapal yang bagus. Biasanya agen kapal yang benar tidak menarik bayaran pada saat interview/wawancara dan hanya menarik biaya dari pelamar setelah si pelamar mendapatkan jadwal pemberangkatan atau letter of guarantee dari pihak kapal (diterima bekerja). Biaya itupun sebagian untuk keperluan pemberangkatan seperti pembuatan visa, tiket, dan medical check up, dll lalu sebagian lagi adalah fee atau uang jasa untuk mereka.

•Agen yang benar tidak akan membebankan biaya pemberangkatan yang besar karena jika dia adalah agen resmi kapal pesiar asing tersebut, maka dia akan mendapatkan fee atau uang jasa yang sangat besar dari pihak kapal untuk setiap awak yang diberangkatkan.


Itu hanya beberapa tips saja, msh banyak tips2 lain dan trik2 yang harus anda ketahui jika ingin terjun berkarir di kapal pesiar khususnya kapal pesiar asing, termasuk alamat agen2 kapal pesiar asing yang bisa anda hubungi tanpa melalui pihak ketiga.
 
Contoh kasus:
 

Penyalur Jasa Tenaga Kapal Pesiar Tilep Duit Ratusan Juta

 
YOGYAKARTA - Pemilik jasa penyalur tenaga kerja pada kapal pesiar, DT asal Bandung, Jawa Barat, harus berurusan dengan petugas Mapolresta Yogyakarta.

Dia menjanjikan kepada 22 orang untuk disalurkan bekerja pada Kapal Pesiar melalui agen Sumber Bakat Insani (SBI) di Jakarta. Perjanjian itu diteken yang disaksikan notaris pada akhir 2011 lalu.

Ke-22 orang harus terlebih dahulu menyetor uang kepada DT sebagai persyaratan administrasi, mengurus paspor, dan lain sebagainya. Uang yang sudah disetor itu jumlahnya berlainan, tetapi rata-rata berkisar Rp10 juta per orang.

Dalam perjanjiannya, DT memberi waktu selama dua bulan sejak kesepakatan diteken. Jika dalam waktu dua bulan tidak bisa memberangkat dalam kapal pesiar, maka uang yang sudah diserahkan dikembalikan.

Permasalahan muncul saat bulan Maret 2012 lalu, dia belum bisa memberangkatkan ke 22 orang tersebut. Padahal waktu itu sudah melebihi batas waktu dua bulan dari perjanjiannya.

"Kalau uangnya dikembalikan tidak menjadi masalah, para korban tidak mempermasalahkan meski sudah tertipu. Tetapi dia tidak mengembalikan uang milik ke-22 orang tersebut," kata Nataliana Primawati kepada Okezone, Minggu (17/3/2013).

Nataliana yang mewakili 22 orang tersebut sudah berusaha melakukan beragam cara agar DT mengembalikan uang yang sudah disetor sebanyak Rp203,1 Juta. Namun upaya kekeluargaan yang dilakukannya tidak membuahkan hasil.

Selanjutnya, Nataliana melaporkan kasus penipuan itu ke polisi dengan mendapatkan bukti LP/129-B/IV/2012/DIY Polresta Yogyakarta pada 16 April 2012 lalu. "Kasusnya penipuan itu sebenarnya sudah P-21, tinggal penyerahan dari kepolisian ke Kejaksaan. Dia dipangil tidak datang sehingga polisi melakukan penjemputan paksa, dia itu kabur," imbuhnya.

Nataliana menambahkan, polisi berhasil mengamankan pelaku pada Jum'at (15/3/2013) malam di sebuah apartemen yang ada di Jakarta Utara. "Sabtu kemarin dia sudah di Polres menjalani pemeriksaan, rencananya besok Senin sudah diserahkan ke Kejaksaan," katanya.

Saksi korban, Yulianto menduga, korban penipuan yang dilakukan pelaku tersebar di berbagai wilayah, seperti Semarang, Bandung, Jakarta, dan Bali. "Saya bukan korban, saya hanya mendampingi juragan saya melapor di Polres sebagai saksi. Saya mengawal terus perkembangan kasus ini," katanya.

Yulianto menambahkan, dari 22 orang yang menjadi korban itu sudah sebagian berada bekerja di Kapal Pesiar dengan mengunakan agen jasa penyaluran tenaga kerja lainnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kanit III Satreskrim Polresta Yogyakarta, AKP Ida Bagus Yudhika menyampaikan segera menyerahkan berkas yang sudah selesai tersebut ke Kejaksaan Negeri Kota Yogyakarta. "Kita koordinasikan dengan Jaksa dahulu. Hari ini libur, jadi besok pagi kita ketemu dengan Jaksa untuk menyerahkan berkas," katanya.
Sumber :  http://jogja.okezone.com/read/2013/03/17/510/777139/penyalur-jasa-tenaga-kapal-pesiar-tilep-duit-ratusan-juta

Saturday, November 23, 2013

Seksi kamar (room section) merupakan bagian yang bertugas dalam hal pemeliharaan kamar–kamar hotel atau Kapal Pesiar, seperti kebersihan, keindahan, dan kenyamanan tamu selama tamu berada di hotel atau kapal pesira tersebut. Room attendant ialah petugas floor section yang menjaga kebersihan, kerapian, kenyamanan dan kelengkapan ka mar-kamar tamu. Room attendant harus memiliki penampilan baik dan rapi  meliputi tingkah laku kejujuran, sopan santun  pada tamu,atasan maupun teman sejawat.

 Untuk petugas pria disebut roomboy dan wanita disebut room maid. Selain unsur–unsur penting itu pihak tata graha khususnya seksi kamar dituntut untuk memberikan pelayanannya yang istimewa kepada  tamu melalui room attendant sehingga tamu merasa puas selama tinggal di hotel dan diharapkan dapat menjadi pelanggan hotel.


Seksi ini bertanggung jawab terhadap pemeliharaan kamar tamu hotel, yang meliputi kebersihan, kerapian, keindahan dan kenyamanan tamu di hotel. selain unsur-unsur penting itu pihak housekeeping khususnya seksi kamar dituntut untuk memberikan pelayanan sebaik–baiknya sehingga tamu merasa puas selama tinggal di hotel dan menjadi pelanggan yang tetap (repeat guest), Untuk melaksanakan tugas dengan baik seorang roomboy harus mengetahui peraturan atau ketentuan-ketentuan yang berlaku di room section.
Adapun ketentuan-ketentuan antara lain:


1.      Mengenakan seragam hotel ,sepatu dan kaus kaki yang ditentukan
2.      Selalu   tepat   waktu   dan   bila   ada   halangan   diharap   memberitahu sebelumnya
3.   Segera  melaporkan  kepada  supervisor  atau  kantor  tata  graha  jika menjumpai  tamu yang sakit dan      hal-hal  yang  mencurigakan  misalnya pencuri atau skipper.
4.      Harus ramah dan member salam pada tamu serta melayani tamu dengan senang hati.
5.      Melaporkan pekerjaan yang belum selesai pada shift berikutnya.
6.      Melaporkan dan membawa lost and found kepada supervior.
7.      Dilarang  meninggalkan  roomboy  station  atau  tempat  tugas  tanpa  izin supervisor.
8.      Dilarang mengobrol dengan sesama karyawan ataupun tamu.
9.      Dilarang  merokok  dan  berbicara  keras-keras  ditempat  tugas  sehingga mengganggu kenyaman tamu.
10.  Dilarang menghidupkan radio atau nonton tv di kamar.
11.  Dilarang mengajak teman berkunjung kedalam hotel.
12.  Dilarang membawa barang atau apapun tanpa izin.
13.  Dilarang mengunakan lift tamu.
14.  Dilarang menyimpan barang yang bukan milik pribadi.
15.  Dilarang meninggalkan hotel dengan seragam dan membawa kunci kamar (pass key)
Tugas dan Tanggung Jawab Room Attendant dalam Pelayanan

Room attendant  merupakan petugas hotel yang  berada pada  seksi kamar  yang berhubungan langsung dengan tamu (front of the house). Tugas dari room attendant dapat dikatakan rumit dan berat karena complain yang datang dari tamu banyak sekali hubunganya dengan kamar dan baik atau buruknya  kamar hotel tergantung dari kualitas room attendant hotel tersebut. Harus diingat, bahwa pada tamu masuk kamar, pandangan pertamanya akan ditunjukkan pada kerapian tempat tidur.  Mereka akan mendapatkan kesan yang pertama atas hotel secara keseluruhan hanya dengan melihat kerapian tempat tidur tersebut.
Adapun  tugas  dan  tanggung  jawab  room  attendant  dalam  pelayanan  adalah sebagai berikut.


1.      Mengelola kamar yang menjadi tanggung jawabnya ( dalam arti yang luas ) baik atau buruknya kamar   sangat   tergantung  pada   room  attendant,   mulai  dari ketelitian, kerajinan maupun kualitas. Seorang room attendant yang rajin, teliti, dan terampil dalam melaksankan pekerjaannya akan dapat menghasilkan kamar yang  bersih, rapi,  lengkap dan nyaman. Oleh sebab itu room attendant harus mengerjakan kamar dengan teliti dan memeriksa semua perlengkapan yang ada di dalamnya.


2.      Melayani tamu. Di dalam memberikan pelayanan kepada para tamu tidak dibatasi waktunnya, sebab setiap saat tamu dapat meminta pelayanan, baik pagi, siang, sore, maupun malam hari. Pelayanan memiliki defenisi sebagai suatu usaha yang dilakukan oleh manusia dan untuk manusia, dalam rangka memenuhi kebutuhan - kebutuhan serta tujuan - tujuannya sehingga membuat tamu merasa puas. Agar tamu dapat merasa puas maka  room  attendant  harus  dapat  memeberikan  pelayanan  yang  berkualitas.
Pelayanan terdiri dari lima dimensi, yaitu sebagai berikut.


3.      Menjalin kerja sama dengan sesama room attendant dan seksi – seksi lain yang berada  di housekepping department, bahkan  dengan  seksi              yang  berada  di department lain. Hal ini perlu dilaksanakan karena industri hotel merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan yang terdiri dari beberapa department yang masih memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat berjalan dengan sendirinya.
Untuk  melaksnakan  tugas  pelayanannya,  room  attendant  dalam  kesehariannya dibagi  menjadi tiga shift dalam pelaksannannya, yaitu :


1.      Morning Shift              :Pukul 08.00 – 16.00
2.      Evening Shift               :Pukul 16.00 – 00.00
3.      Night Shift                   :Pukul 00.00 – 08.00


Ruang lingkup Operasional  Pelayanan Room Attendant
Room Attendant dipimpin oleh Floor Capatain yang bertanggung jawab langsung kepada Executive Housekeeper.


Floor Captain bertanggung      jawab akan kelancaran tugas operasional pemeliharaan dan kebersihan  kamar  tamu  yang dilaksanakan  oleh  Room Attendant. Ruang lingkup yang menjadi tanggung jawab pelayanan Room Attendant adalah kamar – kamar tamu dengan mempersiapkan kamar tamu untuk siap dijual (ready for sale). Untuk melaksanakan tugas dengan   baik seorang Room   Attendant   harus mengetahui ketentuan – ketentuan yang berlaku di Room Section sehingga setiap room Attendant dapat melaksanakan tugasnya dengan baik yang nantinya akan mendatangkan kepuasan kepada tamu dengan pihak hotel.
Menentukan Pembersihan Kamar

    Mulai dari permintaan tamu (request early cleaning)
    Kamar-kamar dengan code VIP
    Kamar dengan tanda “Service” atau “Please make up my room“
    Kamar kosong dengan status kotor (vacant dirty)
    Kamar yang masih ada tamunya (occupaid / stayovers)
    Kamar dengan status expected departure (ED)

Namun kondisi hotel dengan occupancy tinggi, biasanya housekeeping akan menguamakan kamar yang status vacant dirty menjadi prioritas utama untuk dibersihkan agar kamar tersebut dapat dijual ke tamu yang lain.


Membersihkan Kamar Tamu


Hotel menyediakan banyak fasilitas untuk memanjakan pelanggannya dengan memberi rasa nyaman dan aman agar pelanggan merasa betah. Room mempunyai kontribusi yang sangat besar untuk meningkatkan image hotel secara keseluruhan. oleh sebab itu, room yang dijual kepada tamu harus dijaga dan dirawat kebersihannya.
Dalam hal ini, Room Attendant berperan penting untuk meningkatkan image hotel terhadap pelanggan dengan cara menyediakan, mempersiapkan dan menjaga kebersihan setiap kamar tamu. Kondisi kamar dapat menyampaikan suatu pesan dan buruknya karyawan dalam mempersiapkan kamar yang nyaman dan bersih bagi tamu.
Selain kebersihan, kecepatan untuk menyediakan kamar bersih juga memberikan nilai tambah bagi housekeeping. Ketersediaan kamar akan mengindari tamu untuk menunggu pada saat check in. Oleh sebab itu, Ketika room attendant telah selesai membersihkan suatu kamar maka Floor Supervisor harus me-release status kamar tersebut secepatnya. Jangan menunda!.

Prosedur pembersihan kamar perlu diperhatikan sedemikian rupa untuk memastikan semua bagian di dalam kamar tidak ada yang terlewatkan. Pembersihan harus dilakukan secara detail termasuk kerapian, kelengkapan amenities dan kebersihan. Pekerjaan utama dalam proses pembersihan kamar terdiri dari preperation (persiapan), process (pembersihan) dan finishing (pengecekan).
1.      Persiapan
Pada tahap persiapan ini, room Attendant melakukan persiapan sebagai berikut :

1.      Melapor ke housekeeping office dengan menandatangani daftar hadir (attendance record) pada kolom Time In.
2.      Mengambil room assignment sheet yang merupakan daftar kamar-kamar yang harus dikerjakan oleh room attendant. room assignment sheet ini dipersiapkan oleh floor supervisor untuk mengatur alokasi room atttendant dalam pembersihan semua kamar di hotel.
3.      Mengambil kunci kamar (Master key) sesuai dengan daftar kamar pada room assignment sheet kemudian menandatangani pada “key log book” pada kolom Key Out.
4.      Mengikuti “Morning briefing” yang dipimpin oleh supervisor untuk mendapatkan informasi mengenai aktivitas hotel misalnya : EA, ED, VIP, dan lain-lain.
5.      Room attendant menuju section masing-masing sesuai dengan lantainya kemudian mengambil “trolley” sebagai tempat penyimpanan semua peralatan penunjang kamar.
6.      Kemudian, mengecek semua kamar untuk memastikan status kamar sesuai dari system komputer sama dengan status fisik. Selain itu, tujuan lainnya adalah mengecek laundry tamu, mengecek kamar yang ada tanda “SERVICE dan DND” dan sebagai laporan untuk room discrepancy
7.      Hasil pengecekan fisik ini akan dilaporkan ke floor supervisor sabagai laporan morning housekeeping report setelah dikumpulkan dari semua room attendant yang bertugas.
8.      Room attendant sudah siap melakukan pembersihan kamar. biasanya akan dimuali dari kamar-kamar yang ada tanda “service”.
2.      Pembersihan
Pada tahap ini, room attendant sudah siap membersihkan kamar tamu, Prosedur pembersihan yang dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut :


a.       Entering the guestroom
-  Bell kamar kemudian sebutkan “Housekeeping”, bila tidak ada respon ulangi lagi. Jika juga tidak ada respon, buka pintu perlahan sambil mengatakan housekeeping.
-  Jika ada respon dari dalam, tunggu hingga pintu dibuka oleh tamu kemudian minta ijin apakah kamarnya dapat dibersihkan.
b.      Begining Task
-  Bawa masuk caddy tray dan linen bersih ke dalam kamar. letakkan caddy ke bathroom dan linen diatas luggage rack.
-  Buka curtain supaya penerangan di dalam kamar lebih terang. Buka jendela untuk sirkulasi udara segar (beberapa hotel jendela tidak dapat dibuka dengan alasan keamanan).
-  Bawa gelas, ashtray, cangkir ke basin di bathroom. bila ada tray dar room service hubungi room service untuk pick up.
-  Bersihkan tempat sampah dan buang sampah tersebut ke rubbish bag di trolley.
-  Periksa semua ruangan untuk melihat apakah ada barang-barang tamu yang tertinggal.
c.       Stripping the bed
-  Pindahkan bila ada barang / pakaian tamu ke tempat, setelah selesai making kembalikan ke posisi awal.
-  Lepaskan sarung bantal satu per satu kemudian letakkan bantal diatas meja/sofa.
-  Tarik sheet kotor satu per satu agar barang yang ada di bed tersebut tidak terbawa ke laundry.
-  Pindahkan semua linen kotor ke linen bag pada trolley.
d.      Making the bed
-  Periksa kebersihan bed pad, ganti bila kotor.
-  Letakkan sheet pertama di tengah bed, kemudian kunci masing-masing sudutnya dengan membentuk sudut 45 derajat.
-  Letakkan duvet cover seperti sheet pertama, ujung atas duvet sejajar dengan tepi bed, kemudian rapikan hingga terlihat kencang.
-  Letakkan bantal yang sudah dipasang sarung bantal pada ujung bed dekat head board.
-  letakkan bed runner sebelah bawah dari bed.
e.       Dusting
-  Proses dusting sebaiknya dilakukan secara terarah (se-arah jarum jam) untuk memastikan semua furniture tidak ada yang terlewatkan termasuk door entrance, skirting, desk table, chairs, window frame, coffee table, bed side table, wardrobe, dan lain-lain.
-  Lengkapi semua guest amenities yang dipakai oleh tamu dengan yang baru sebagai syarat kelengkapan kamar.
f.       Cleaning the bathroom
-  Bersihkan Glass tumbler yang kotor.
-  Bersihkan toilet, bathtup, shower, basin dan mirror.
-  Ganti towel yang kotor dengan yang bersih sesuai dengan standar.
- Ganti dengan yang baru semua amenities yang dipakai. letakkan sesuai dengan standar.
-  Bersihkan lantai kamar mandi, pastikan bahwa rambut tidak ada yang tertinggal.


g.      Vacuuming the room
Vacuum lantai dari area yang paling jauh dari pintu dengan cara berjalan mundur. pastikan semua permukaan lantai tidak ada yang terlewatkan.
3.      Pengecekan
Pada tahap ini, room attendant memeriksa ulang kamar yang telah dibersihkan agar kamar tersebut sesuai dengan standar.
Adapun prosedure pengeceken meliputi :
1.      Kebersihan merupakan tujuan dari proses pembersihan, target kebersihan termasuk wall, furnitures, paintings, lamps, floor, linen, dan ceiling.
2.      Kerapihan merupakan pengaturan terhadap semua peralatan didalam kamar agar tertata baik dan rapi agar kelihatan menarik.
3.      Kelengkapan merupakan proses pengecekan terhadap semua amenities dan linens yang menjadi standar dari kamar tersebut dilengkapi setelah dipakai oleh tamu.
4.      Kerusakan bertujuan untuk memastikan semua perlengkapan di kamar dapat berfungsi dengan baik, misalnya lampu yang mati, remot control, furniture yang tergores, dan lain-lain.
5.      Kesegaran merupakan proses pengecekan terhadap kesegaran kamar. kamar yang baik adalah “fresh” bukan bau rokok, bau parfurm, dan lain-lain


Definisi Room Status
System komputerisasi yang dipergunakan dalam operasional hotel bertujuan untuk memperlancar dan mempermudah proses operasi suatu hotel, yaitu teknologi komputerisasi yang mampu menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan cara-cara konvensional sehingga pengelolaan hotel menjadi lebih mudah, simple dan minimal kesalahan


Software Hotel banyak di kempangkan oleh ahli-ahli IT yang satu sama lain mempunyai kelebihan masing masing dengan harga yang bervariasi. Software hotel seharusnya memberikan solusi bagi semua kebutuhan operasional suatu hotel. Beberapa hotel software yang terkenal dan banyak dipergunakan adalah opera, Fidelio,Myoh, His, dan lain-lain.


Pada tulisan ini, pembahasan yang dibuat merupakan istilah- istilah umum yang sering dipakai dalam operasional hotel mengenai code dan pengertian dari room status, antara lain:



Code
Description
Remarks
O
Occupeid
Suatu kamar yang sedang ditempati oleh sesorang secara sah dan teregister sebagai tamu hotel.
OC
Occupeid Clean
Suatu kamar yang sedang ditempati oleh sesorang secara sah dan teregister sebagai tamu hotel pada kamar yang bersih
OD
Occupeid Dirty
Suatu kamar yang sedang ditempati oleh sesorang secara sah dan teregister sebagai tamu hotel pada kamar yang kotor. Ini terjadi akibat perubahan status dari OC ke OD setelah melewati satu malam stay.
V
Vacant
Sebutan bagi kamar yang kosong
VC
Vacant Clean
Kamar yang kosong dengan keadaan bersih
VD
Vacant Dirty
Kamar yang kosong dengan keadaan kotor. kamar kotor dapat terjadi karena tamu yang sudah check out atau program cleaning dari housekeeping
VCI
Vacant Clean Inspected
Kamar kosong yang sudah dibersihkan dan diperiksa oleh floor supervisor dan siap untuk menerima tamu (dijual)
Comp
Compliment
Kamar yang terigester oleh seorang tamu, namun kamar tersebut free of charge (gratis)
HU
House Use
Kamar yang teregister atas nama seseorang dari manajemen atau karyawan yang dipergunakan sebagai tempat tinggalnya.
DND
Do not Disturb
Suatu tanda yang dibuat oleh tamu untuk tidak diganggu.
SO
Sleep Out
Seorang tamu yang masih teregister, namun kamar tidak dipergunakan karena tamu tesebut harus meninggalkan hotel beberapa hari.
Skip
Skipper
Tamu meninggalkan hotel sebelum melunasi semua kewajibannya
OS
Out of Service
Kamar yang memerlukan perbaikan ringan, biasanya lama perbaikan kurang dari satu hari, status ini dapat terjadi karena kerusakan atau program cleaning dari housekeeping. Out of service tidak mengurangi room availability.
OO
Out of Order
Kamar yang memerlukan perbaikan yang serius, biasanya lama perbaikan lebih dari satu hari. Status ini dapat terjadi karena kerusakan di kamar atau progam cleaning dari housekeeping. Out of order mengurangi room availability.
DO
ED
Due Out / Expected Departure
Daftar kamar-kamar yang diharapkan untuk check-out hari ini sesuai dengan tanggal departure
EA
Expected Arrival
Daftar nama-nama tamu yang diharapkan tiba hari ini
CO
Check Out
Tamu yang sudah meninggalkan hotel hari ini setelah melunasi semua kewajibannya termasuk menyerahkan kunci yang dipakai ke front office
LCO
Late Check Out
Permintaan tamu untuk meninggalkan hotel lebih lambat dari waktu check out yang ditentukan.
ONL
Occupeid no Luggage
Seorang tamu yang masih teregister pada suatu kamar tanpa suatu barang apapun di dalamnya.
DL
Double Lock
Permintaan tamu ke pihak hotel untuk melakukan double lock sehingga tidak seorangpun dapat masuk ke kamar tersebut.
Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | NewBloggerThemes.com |Editing and redesign By QQsamudra