IHCT-Bandung-International Hotel & Cruise Ship Training
Welcome to IHCT-BANDUNG....!, The Most Reliable International Hotel and Cruise Ship Training in BANDUNG !

Showing posts with label News. Show all posts
Showing posts with label News. Show all posts

Thursday, November 28, 2013

Bukan janji dan jaminan yang kami berikan
Tapi bukti yang kami wujudkan

Bergabunglah segera bersama IHCT-BANDUNG

Membuka pendaftaran mahasiswa/i baru Angkatan ke-85
Insya Alloh dimulai bulan Januari 2014



Materi pelatihan yang singkat, tepat dan terarah untuk kerja ...
IHCT-BANDUNG
Mitra terdekat untuk menjadi yang terdepan ...

Bergabunglah segera bersama IHCT-BANDUNG
Membuka penerimaan mahasiswa/i baru Angkatan ke-85
Dimulai awal bulan Januari 2014

Daftarkan diri anda segera !!!! Tempat terbatas !!!!

Jl. Jend. Sudirman No. 655 A
Bandung 40211
Telp/Fax : 022 603 7353


Jl. Pajagalan No. 165 Banjaran
Kab. Bandung 40377
Telp/Fax : 022 594 777 8

(Mulai aktif pada awal bulan Januari 2014)

email : ihctbdg@indosat.net.id / ihct_bdg@yahoo.co.id

www.ihct-bdg.com


Monday, November 25, 2013

Pekerja di kapal biasa disebut crew, untuk kapal pesiar ada para crew yang bekerja pada bagian Port Operation meliputi bagian Deck dan Engine, ada pula para yang bekerja pada bagian Hotel Operation, sebab pada dasarnya kapal pesiar merupakan hotel yang terapung.

Kelebihan kapal pesiar dibandingkan dengan hotel pada umumnya adalah bila kita menginap di hotel, kita hanya bisa melihat tempat-tempat di seputar hotel itu berada, sedangkan kapal pesiar, kita tidak hanya sekedar menginap tetapi juga berkesempatan untuk menikmati kemegahan kapal pesiar, menikmati luasnya lautan, serta mengunjungi tempat-tempat yang menjadi jalur pelayaran kapal tersebut.


Banyak masyarakat kita yang masih awam tentang bekerja di kapal pesiar. Mereka sering mengira bekerja di kapal pesiar sama seperti bekerja di kapal tanker, kapal ikan maupun kapal kargo. Masih banyak pula pandangan negatif mengenai para pekerja di kapal , misalnya dengan bekerja di kapal, pasti bergelimang harta, suka hura-hura maupun main judi & wanita, begitu juga kepada para wanita yang bekerja di kapal pesiar. Ini semua tidak sepenuhnya benar. Semuanya itu tergantung pada kepribadian masing-masing. Memang dengan bekerja di kapal, terutama kapal pesiar, kita akan mendapat uang lebih dibanding bekerja di negara kita, tetapi bukan berarti uang datang dengan sendirinya, dengan gampangnya diperoleh.

Masih banyak pula orang yang mengira dengan bekerja di kapal pesiar, kita selalu berada di kapal alias berlayar. Ini tidaklah benar, justru sebaliknya, kapal pesiar lebih banyak berlabuh di pelabuhan (Port of Call), jadi pagi hari atau terkadang siang hari, tergantung jadwal dan jalur pelayaran kapal masing-masing, kapal berlabuh selama sekitar 10 jam (ini juga tergantung jadwal), misal kapal tiba di pelabuhan pada pukul 7 pagi, kapal akan berlayar kembali pada pukul 5 sore, para tamu maupun crew yang turun dari kapal diwajibkan kembali ke kapal selambat-lambatnya 30 menit sebelum kapal berlayar kembali.

Kapal pesiar biasanya berlayar pada malam hari, dalam 1 minggu berlayar biasanya terdapat 1-4 hari berlayar/ Sea Day (tidak berturut), sebagai contoh, mulai berlayar dari Pelabuhan Induk (Home Port) pada hari Minggu, lalu hari Senin dan Selasa berlayar, ini untuk memberikan kesempatan pada tamu untuk menikmati kapal pesiar dengan lebih mengenal berbagai seluk beluk di kapal, lokasi kabin mereka, lokasi tempat-tempat penting (restauran, kafetaria, bar, casino, tempat pertunjukan, dll). Hari Rabu, kapal tiba di pelabuhan A lalu hari Kamis berlabuh di pelabuhan B berlanjut Hari Jumat berlabuh di pelabuhan terakhir, pelabuhan C. Bila kapal berlabuh maka sebagian besar para tamu akan turun untuk berjalan-jalan atau ikut tour yang tersedia dengan biaya tambahan sendiri. Tetapi ada pula tamu yang memilih untuk tetap di kapal menikmati mandi matahari di sekeliling kolam. Tiap kapal pesiar memiliki jalur pelayarannya masing-masing. Dan bukan berarti semua kapal pesiar akan keliling dunia. Biasanya rute pelayaran kapal pesiar ada yang 3, 4, 5, 7 maupun 12 hari, bahkan lebih, maupun yang rute keliling dunia. Tarifnyapun tentu saja berbeda-beda.
Di kapal pesiar selama ini saya bekerja, kapal tersebut berlayar ke Karibia, Meksiko maupun Bahama, dengan Pelabuhan Induk di Amerika, seperti di Miami, Los Angeles, San Diego, Galveston, New York, Mobile atau di Port Canaveral dll. Adapula kapal pesiar yang berlayar di Eropa, berlayar ke Hawaii maupun Alaska.

Diperlukan kegigihan, ketabahan dan energi ekstra untuk bekerja di kapal pesiar, karena jauh dari keluarga dan tanah air, jam kerja yang panjang, terkadang kontrak kerja yang panjang. Ada beberapa cruise lines dengan kontrak kerja yang hampir 1 tahun, padahal kita dituntut untuk bekerja 7 hari per minggu. Jadi tidak ada istilah hari libur bagi para crew yang bekerja di kapal. Istirahat yang diberikan hanya beberapa jam, misal dalam 1 minggu kita bekerja, maka kita diberi 1 kali istirahat pagi artinya hari itu kita mulai bekerja pada siang hari dan 1 kali istirahat siang artinya pada hari itu kita hanya bekerja pada pagi dan sore hingga malam hari. Memang kami juga bisa menikmati jam istirahat dengan jalan-jalan di sekitar pelabuhan. Walau sering tidak puas karena harus kembali bekerja dalam beberapa jam berikutnya, kecuali kami bekerja pada shift malam, kami bisa mengurangi jam tidur untuk jalan-jalan di luar dan kembali ke kapal untuk istirahat sebelum malamnya kami bekerja lagi.

Pada umumnya, crew lebih memilih menggunakan jam istirahat untuk tidur, dikarenakan untuk bekerja fisik yang berat memerlukan istirahat yang cukup, dengan tetap tinggal di kapal, kami bisa lebih berhemat, karena dengan jalan-jalan di luar, kami biasanya mengisinya acara makan (berkisar USD 10 per orang, tergantung rumah makan, menu yang dipilih, jumlah crew yang ikut makan bersama), membeli souvenir atau buah tangan bagi para crew yang akan pulang ke tanah air. Harga barang-barang di sekitar pelabuhan yang merupakan area pariwisata, tentu saja harganya jauh lebih mahal. Atau kami sekedar membeli barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun mandi, sabun cuci / deterjen, shampoo, dll, karena perusahaan hanya menyediakan mesin cuci dan mesin pengering baju, untuk deterjen kami harus beli sendiri. Tissue juga tersedia, akan tetapi sabun mandi, shampoo maupun pembalut wanita harus dibeli dengan uang dari kantong sendiri. Begitu juga air minum yang tersedia di kapal, biasanya air yang telah diolah secara kimiawi, sehingga crew lebih memilih untuk membelinya sendiri dari luar atau membeli di Crew Bar dengan harga berkisar USD 1 per botol 1500ml.

Perusahaan menyediakan akomodasi bagi seluruh crew-nya. Tempat tinggal kami di kapal disebut kabin (cabin) yang tentu saja ukurannya kecil seperti kamar kost. Kabin para crew ukuran, maupun fasilitasnya tergantung pada posisi masing-masing. Untuk crew biasa, masing-masing kabin berisikan 2 orang dengan ranjang susun, kamar mandi harus sharing dengan kabin sebelah. Jadi 1 kamar mandi dipakai untuk 4 orang. Di dalam kabin, di tempat saya bekerja, terdapat meja, kursi, lemari pakaian, wastafel, televisi, telpon. Fasilitas keamanan dilengkapi dengan (smoke detector), sprinkler, life jacket yang jumlahnya sesuai dengan jumlah crew yang tinggal di kabin tersebut, buku panduan dan informasi tentang “Emergency Plan”. Merokok, memasak maupun menyeterika di dalam kabin adalah dilarang keras. Pelanggaran terhadap peraturan ini dapat mengakibatkan pemecatan. Untuk merokok, telah disediakan tempat khusus, memasak hanya bagi para juru masak di galley, biasanya crew dari Indonesia hanya akan menuang air panas atau memasak dengan microwave yang tersedia di Crew Mess untuk memasak mie instant.
Di dalam kamar mandi disediakan shower lengkap dengan shower curtain dan toilet. Para crew diwajibkan menjaga kebersihan di kabin masing-masing, diadakan inspeksi pada tiap bulannya dan ada juga inspeksi mendadak. Untuk crew yang bekerja di tingkat management disebut staff, mulai dari Supervisor hingga posisi Manager. Fasilitas maupun letak kabin para staff juga tergantung pada posisi staff yang menempatinya, tentu saja makin tinggi posisi staff tersebut, sudah tentu fasilitas maupun letak kabinnya akan lebih baik dibanding staff di posisi biasa.

Staff biasa, mulai dari Supervisor hingga Assistant Manager dengan menyandang bar 1 (pangkat ditunjukan dengan bar yang berada di pundak) akan menempati kabin dengan kamar mandi pribadi, artinya hanya 2 orang per kabin dengan kamar mandi pribadi, jadi tidak perlu sharing dengan kabin staff lain. Untuk posisi Assistant Manager dengan bar 2 ke atas, mereka akan menempat kabin tunggal (single cabin), di mana hanya tinggal 1 crew per kabin. Posisi kabinpun biasanya di atas permukaan air laut, jadi memungkinkan untuk mempunyai jendela (port hole) di kabinnya.

Kabin untuk Petty Officer, Officer maupun Kapten memiliki fasilitasnya masing-masing.
Ada kelebihan dan ada pula kekurangan, begitu juga dengan bekerja di kapal pesiar. Adapun kelebihan bekerja di kapal pesiar adalh sebagai berikut:

1. Kita diberi kesempatan untuk bisa melihat-lihat negara-negara asing yang sebelumnya mungkin tidak pernah terbesit dalam pikiran kita untuk mengunjunginya. Misalnya negara-negara di Karibia, Bahama dan lain sebagainya.

2. Kita akan terbiasa bekerja dengan orang dari berbagai bangsa sebagai rekan kerja kita. Ini akan memberikan pengalaman tersendiri bagi kita, karena para crew yang beda bangsa, beda latar belakang dan budaya, beda bahasa (walaupun kita dituntut untuk berbahasa Inggris di area tamu/ Guest Area), menuntut kita untuk lebih beradaptasi.

3. Pendapatan yang diperoleh akan terasa “lebih” bila dibawa pulang atau dikirim ke Tanah Air. Saya sebut pendapatan karena berdasarkan pendapatan yang diperoleh, crew yang bekerja di kapal pesiar dibedakan menjadi 2, yaitu Tipping Position dan Non Tipping Position. Untuk Non Tipping Position (Galley, Juru Masak, Provision, Administrasi, Akuntansi, Purser, Deck dan Engine), mereka memperoleh gaji tetap yang cukup memadai dari perusahaan (cruise lines) sedangkan untuk Tipping Position (Waiter, Cabin Steward), mereka memperoleh gaji minim (bisa dikatakan sangat minim, karena ditempat perusahaan saya bekerja, gaji yang berikan kepada Tipping Position Crew hanya berkisar USD 300 per bulan), pendapatan mereka yang sesungguhnya berasal dari tips yang diberikan oleh para tamu, baik itu tips langsung, maupun tips tidak langsung. Total pendapatan normal yang bisa mereka peroleh berkisar antara USD 1600 hingga USD 3000–an/bulan, tergantung pada posisi dan jumlah tamu yang membayar uang jasa (gratuity). Apabila kurang dari jumlah tersebut bisa dikarenakan tidak semua tamu yang di-service membayar uang tips, jumlah tamu yang di-service kurang dari seharusnya, missal dikarenakan sedang low season. Apabila lebih, bisa dikarenakan semua tamu yang di-service membayar tips dan masih memberikan tips langsung karena merasa puas dengan pelayanan yang baik, jumlah tamu yang lebih.

4. Kemampuan berbahasa Inggris juga mengalami peningkatan, karena kita dituntut untuk selalu berbahasa Inggris di Area Tamu (Guest Area), bahasa Inggris juga merupakan bahasa utama untuk berkomunikasi dengan crew lainnya. Kita juga berkesempatan untuk mempelajari bahasa asing lain seperti bahasa Spanyol, bahasa Italy maupun bahasa asing lainnya.

5. Diberikan pelatihan mengenai keselamatan, kebersihan dan menjaga lingkungan. Bahkan apabila kita mau meluangkan waktu, kita bisa belajar bahasa, komputer, management dan lain sebagainya. Untuk para crew yang baru pertama kali bekerja di kapal pesiar, maupun bagi para crew yang baru kembali dari masa liburan akan diberikan berbagai pelatihan, panduan dan berbagai informasi terbaru. Latihan Keselamatan, misalnya Fire Drill, meliputi penanggulangan kebakaran dan penyelamatan apabila terjadi kebakaran, maupun Boat Drill diadakan secara rutin. Semua crew yang ditunjuk wajib berpartisipasi.

6. Makan dan minum bisa dikatakan tidak pernah kurang. Daging, roti, buah, sayur, susu, jus, kopi, teh dan lain sebagainya selalu mencukupi. Bahkan di cruise lines tempat saya bekerja selain pasta, nasi putih selalu tersedia, karena kebanyak pada crew yang bekerja berasal dari Filipina, Indonesia, India, Thailand, Myanmar, dll. Untuk minuman ringan dan minuman beralkohol diperoleh dengan membeli di Crew Bar maupun untuk minuman ringan kaleng bisa diperoleh dengan membeli di Vending Machine. Harga minuman ringan kaleng berkisar antara USD 60 sen per kaleng.Tempat makan bagi para crew disebut Crew Mess (dibuka 4 kali per hari),sedangkan mess lainnya dibuka 3 kali per hari yaitu: Staff Mess (bagi para staff), Petty Officer Mess (bagi para Petty Officer), Officer Mess (bagi para Officer) dan Captain Mess (bagi Kapten dan para Senior Officer seperti Staff Captain, Staff Chief Engineer, Safety Officer, dll)

7. Tersedia fasilitas olah raga (Gym), kolam khusus crew, self service laundry, klinik kesehatan (Infirmary), Crew Bar, Crew Training Center, Internet Café. Diadakan acara-acara hiburan, seperti Bingo, pertunjukan film, perlombaan bakat (Crew Talent Show) perlombaan pingpong, perlombaan sepak bola, Crew Party, Crew Disco, dll.

8. Keluarga dari para crew akan memperoleh fasilitas diskon apabila mereka ingin berpesiar di kapal tempat crew bekerja. Tergantung ketersediaan kamar, izin dari Hotel Director dan Chief Purser.

9. Rencana Pensiun (Retirement Plan) dan pinjaman (Loan) dari uang pension diberikan kepada crew yang telah mengabdi selama minimal 10 tahun berturut-turut (tanpa mengundurkan diri). Jumlah yang diterima tergantung dari posisi crew dan lamanya mereka bekerja. Minimal Retirement Plan di perusahaan tempat saya bekerja adalah USD 7500 untuk pengabdian minimal 10 tahun.

Sedangkan kekurangan bekerja di kapal pesiar:

1. Home Sick - Jauh dari keluarga, teman dan tanah air, terkadang membuat para crew yang bekerja di kapal merasa rindu. Rindu dengan keluarga, rindu dengan makanan Indonesia, rindu dengan suasana di tanah air. Kemajuan teknologi paling tidak membantu kami mengobati rasa rindu yang datang. Kami disediakan fasilitas telpon di kabin, dengan membeli “Crew Calling Card” seharga USD 10, kami bisa menelpon Indonesia selama lebih kurang 55 menit untuk menelpon telpon rumah dan lebih kurang 47 menit untuk menelpon telpon genggam. Internet untuk crew juga tersedia, dengan harga kartu internet (Internet Card) USD 20, kami bisa menggunakan fasilitas internet dengan tarif USD 10 sen per menit (USD 6 per jam).
2. Jam kerja yang panjang, kontrak kerja yang kami tanda tangani menyebutkan bahwa kami diwajibkan bekerja 10 jam per hari, pada posisi tertentu tidak diberikan uang lembur. Pada kenyataannya, kami sering bekerja melebihi 10 jam per hari. Kami bekerja penuh 7 hari seminggu, tanpa hari libur, kecuali kami sedang sakit.

3. Mabuk laut (Sea Sick), walaupun bukan merupakan masalah yang terjadi setiap hari, tetapi apabila keadaan laut sedang tidak bagus, kapal akan mengalami goncangan yang dapat menyebabkan para crew mengalami mabuk laut, walaupun tidak semua crew. Beberapa crew hanya sedikit pusing, jalan dengan sedikit sempoyongan. Kapal pesiar dilengkapi dengan stabilizer, jadi pada umumnya, keadaan di dalam kapal tenang, sering kami seakan-akan merasa di dalam sebuah gedung, apabila kapal dalam keadaan normal. Pil anti mabuk selalu tersedia bagi crew maupun bagi para tamu.

4. Tantangan lainnya adalah kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang baru yang sama sekali berbeda, rekan kerja yang berasal dari berbagai bangsa (Asia, Eropa, Amerika maupun Afrika dan Australia). Kami masih bisa dikatakan beruntung dengan banyaknya orang Indonesia yang bekerja di kapal pesiar (mayoritas berasal dari Bali), kita lebih mudah meminta bantuan kepada teman sebangsa, dikarenakan masalah bahasa, perasaan senasib di perantauan.

5. Bagi Tipping Position Crew, pendapatan mereka berasal dari tips (gratuity) dari para tamu. Pada beberapa cruise lines terdapat kebijakan yang memperbolehkan para tamu untuk menarik kembali gratuity/tips tidak langsung yang telah mereka bayar di muka dengan alasan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diberikan. Pada saat tamu membayar biaya untuk berpesiar dengan kapal pesiar, biaya tersebut meliputi tips sebesar USD 10 per hari per orang. Akan tetapi bila mereka merasa tidak puas, mereka berhak menarik kembali uang tersebut, padahal uang tersebut merupakan pendapatan utama bagi Tipping Position Crew yang telah melayani para tamu selama mereka berpesiar. Dikarenakan kebijakan yang memperbolehkan para tamu menarik kembali gratuity, para Tipping Position Crew banyak yang merasa dirugikan. Apabila tamu mereka menarik uang gratuity tersebut maka bisa dikatakan mereka bekerja melayani tanpa mendapat bayaran.

6. Selama para crew tidak bekerja atau sedang berlibur, maupun cuti, maka perusaahaan tidak memberikan gaji, untuk posisi tertentu juga tidak diberikan asuransi. Jadi para crew, biasanya mengumpulkan uang yang diperoleh selama bekerja di kapal untuk modal usaha lain di rumah. Sehingga apabila mereka sedang libur maupun cuti mereka masih memiliki penghasilan sendiri, maupun ketika mereka memutuskan untuk berhenti bekerja di kapal. Berdasarkan pengalaman saya, ketika saya sakit di kapal, perusahaan akan memberikan pengobatan cuma-cuma, akan tetapi saya pernah menjalani operasi ketika sedang berlibur dan seluruh biayanya harus saya tanggung sendiri.

Untuk saat ini, mayoritas crew yang bekerja di cruise lines tempat saya pernah bekerja berasal dari Indonesia dan Filipina.


Kualitas kerja crew dari negara kita tidaklah kalah dibanding dari negara-negara lain, bahkan dari Eropa sekalipun, hanya terkadang kemampuan berbahasa Inggris, kepercayaan diri bangsa kita masih kurang. Keramahan, kepatuhan dan kerajinan para crew dari Indonesia telah diakui. Karena sudah menjadi budaya bangsa kita untuk patuh kepada atasan, selalu ramah dan murah senyum. Hal ini yang menjadikan crew dari Indonesia lebih disukai.

Jadi, kesimpulannya susah senang bekerja di kapal pesiar akan menjadi pengalaman unik. Pengalaman yang sangat berharga. Jadi saya harap dengan membaca tulisan ini, masyarakat kita tidak langsung memberikan cap buruk bagi para crew yang bekerja di kapal pesiar khususnya. Itu semua tergantung dari kepribadian masing-masing. Godaan bisa datang dimanapun kita berada, tidak harus selalu di kapal pesiar. Tulisan ini berdasarkan pengalaman yang saya peroleh, maupun dari pengalaman dan cerita-cerita sesama crew. Apabila terdapat perbedaan, ini bisa dikarenakan beda kapal pesiar, beda cruise lines, maupun perbedaan pandangan.

Sunday, November 24, 2013




Perusahaan kapal pesiar yang bermarkas di Rostock, Jerman dan mulai masuk ke industri pariwisata kapal pesiar pada tahun 1960. Aida cruise saat ini mengoperasikan 8 buah kapal pesiar, dan rencananya pada 12 mei 2012 mereka akan mulai mengoperasikan kapal pesiar mereka yang terbaru yakni AIDAmar.
 
Mulai masuk ke industri pariwisata kapal pesiar pada tahun 2007 dan saat ini hanya mengoperasikan 2 buah kapal pesiar saja yakni Azamara Journey dan Azamara Quest.
 
Perusahaan kapal pesiar ini mulai didirikan pada tahun 1972 dan bermarkas di Doral, Florida Amerika Serikat. Saat ini Carnival cruise lines merupakan perusahaan yang paling banyak mengoperasikan kapal pesiar yakni sebanyak 23 buah dan akan bertambah lagi pada pada bulan juni 2012 ini dengan diluncurkannya kapal pesiar terbaru mereka yakni Carnival Breeze.



Perusahaan kapal pesiar yang bermarkas di Miami, Florida Amerika Serikat, mulai didirikan pada tahun 1988 dan hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 10 buah kapal pesiar.Dan pada 12 oktober 2012 mereka akan meluncurkan kapal pesiar mereka yang terbaru yakni Celebrity Reflection.


Perusahaan yang mulai masuk ke dalam industri pariwisata kapal pesiar pada tahun 1947 saat ini hanya mengoperasikan 12 buah kapal pesiar dan pada 6 mei 2012 mereka akan meluncurkan kapal mereka yang terbaru yakni Costa Fascinosa. Perusahaan ini bermarkas di Genoa, Italia.
Website: www.costacruise.com
Perusahaan yang bermarkas di Century City, Los Angeles, California Amerika Serikat ini dimiliki oleh perusahaan perkapalan dari Jepang. Mulai didirikan pada tahun 1988 dan hanya mengoperasikan 2 buah kapal pesiar saja.

Perusahaan yang sudah berganti-ganti nama sejak didirikan pertama kali pada tahun 1840 dan pada tahun 1950 resmi berganti nama menjadi Cunard Line. Cunard Line mempunyai 2 markas yakni di Southampton, Inggris dan Santa Clarita, California Amerika Serikat. Saat ini mereka mengoperasikan 3 buah kapal pesiar dan merupakan salah satu perusahaan kapal pesiar yang paling terkenal di dunia.
 
Perusahaan yang dioperasikan oleh Walt Disney Park and Resort yang merupakan anak perusahaan The Walt Disney Company yang bergerak di bisnis media masa. Disney Cruise Line bermarkas di Celebration, Florida Amerika Serikat mulai didirikan pada tahun 1995 dan mulai mengoperasikan kapal pesiar milik mereka yang pertama pada tahun 1998.

Perusahaan yang bermarkas di Ipswich, Suffolk Inggris dan sampai saat ini mengoperasikan 4 buah kapal pesiar.



Peruasahaan kapal pesiar yang bermarkas di Hamburg, Jerman dan saat ini mengoperasikan 5 buah kapal pesiar.


Perusahaan kapal pesiar yang paling banyak mempekerjakan awak kapal dari Indonesia. Bermarkas di Seatle, Washington Amerika Serikat. Saat ini mengoperasikan 15 buah kapal pesiar. Perusahaan ini terkenal dengan sebutan kapal biru di kalangan pelaut Indonesia.
 
Perusahaan yang bermarkas di Madrid, Spanyol yang di dirikan pada tahun 2007. Saat ini mengoperasikan 3 buah kapal pesiar dan perusahaan mereka lebih ditujukan untuk pasar berbahasa Spanyol dan Portugis.

Perusahaan kapal pesiar yang bermarkas di Limassol, Siprus merupakan salah satu perusahaan kapal pesiar besar di dunia. Louis Cruise juga menyewakan beberapa kapal pesiarnya ke Thomson Cruise (perusahaan kapal pesiar dari inggris).

Perusahaan kapal pesiar yang saat ini mengoperasikan 11 kapal pesiar dan pada 27 mei 2012 akan meluncurkan kapal terbarunya yakni MS Divina. MSC Cruise merupakan salah satu perusahaan kapal pesiar terbesar di dunia dan bermarkas di Geneva, Swiss.


Perusahaan yang mengoperasikan 11 buah kapal pesiar dan bermarkas di Miami-Dade County, Florida Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1966, dan kepemilikan sahamnya dikuasai oleh Star Cruise (perusahaan yang dimiliki oleh Genting Group yang berada di Malaysia) dan Apollo Management (perusahaan pemilik Oceania cruise dan Regent Seven Seas Cruise) masing-masing sebesar 50%.

Didirikan pada tahun 2002 dan bermarkas di Miami, Florida Amerika Serikat. Sekarang mengoperasikan 4 buah kapal pesiar dan pada 16 mei 2012 akan meluncurkan kapal barunya yang diberi nama MS Riviera.

Perusahaan kapal pesiar yang bermarkas di Southampton, Inggris dan saat ini mengoperasikan 7 buah kapal pesiar. P&O Cruise merupakan perusahaan kapal pesiar tertua dan juga perusahaan yang mengoperasikan kapal penumpang pertama di dunia.


Perusahaan kapal pesiar yang bermarkas di Sydney, Australia dan saat ini mengoperasikan kapal pesiar sebanyak 4 buah. Salah satu kapal pesiar milik perusahaan ini pernah beberapa kali mengunjungi dermaga yang ada di Indonesia.

Perusahaan yang mulai masuk ke dalam industri pariwisata kapal pesiar pada tahun 1988, dan bermarkas di Bonn, Jerman. Saat ini mereka mengoperasikan 3 buah kapal pesiar.

20.Princess Cruises Perusahaan kapal pesiar yang didirikan pada tahun 1965 dan bermarkas di Santa Clarita, California Amerika Serikat. Saat ini Princess Cruises mengoperasikan kapal pesiar sebanyak 16 buah dan salah satu perusahaan yang paling banyak mengoperasikan kapal pesiar di dunia.


21. Pullmantur Cruises Perusahaan kapal pesiar yang bermarkas di Madrid, Spanyol dan mulai mengoperasikan kapal pesiar pada tahun 1990. saat ini Pullmantur Cruises mengoperasikan 4 buah kapal pesiar saja.


22. Regen Seven Seas Cruises Perusahaan yang mulai mengoperasikan kapal pesiar sejak tahun 1990 dan bermarkas di Miami, Florida Amerika Serikat. Saat ini mengoperasikan 3 buah kapal pesiar.
23. Royal Caribbean International Perusahaan kapal pesiar yang didirikan pada tahun 1968 dan bermarkas di Miami, Florida Amerika Serikat. Saat ini mereka mengoperasikan kapal pesiar sebanyak 22 buah, dan salah 1 kapal mereka merupakan kapal pesiar tersbesar di dunia saat ini yakni Allure of the Seas.


24. Seabourn Cruise Line Perusahaan kapal pesiar yang didirikan pertama kali tahun 1986 dan bermarkas di Seatle, Washington Amerika Serikat. Saat ini mengoperasikan 6 buah kapal pesiar. 


25. Silversea Cruises Perusahaan kapal pesiar yang bermarkas di Monaco dan didirikan pada tahun 1994. Silversea cruise dimiliki oleh keluarga Lavebres of Roma dari Italia. Saat ini mengoperasikan 6 buah kapal pesiar.


26. Star Cruises  Perusahaan kapal pesiar yang mendominasi pasar pariwisata kapal pesiar di kawasan asia pasifik, didirikan pada tahun 1993 dan saat ini mengoperasikan 4 buah kapal pesiar. Bermarkas di Hongkong, Asia.


27. Thomson Cruises Perusahaan yang didirikan pada tahun 1965 dan bermarkas di Luton, Inggris. Saat ini mengoperasikan 4 buah kapal pesiar dan pada bulan mei 2012 mereka akan memperkenalkan kapal baru mereka yakni Thomson Majesty untuk menggantikan Thomson Destiny.


28. Windstar Cruises Perusahaan kapal pesiar yang didirikan pada tahun 1984 dan bermarkas di Seattle, Washington Amerika Serikat. Windstar Cruise saat ini memiliki 3 buah kapal pesiar, pernah dimiliki oleh Holland America Line sebelum akhirnya di jual pada tahun 2007 dan kini dimiliki oleh Xanterra Park & Resorts.


Bagi para pencari info lowongan kapal pesiar hati-hati jangan sampai tertipu mengakui sebagai staf agen kapal pesiar, bisa aja mengakui salah satu agen kapal pesiar tidak sedikit puluhan juta melayang. untuk menimalisir ini kami info kan agen kapal pesiar yang resmi. Untuk yang berminat kami rekomendasikan jangan melamar ke satu agen aja tapi coba apply atau melamar 2 atau 3 agen mana yang lebih cepat ambil saja…jangan terpatok satu agen saja
•Pada saat mengirimkan lamaran sebaiknya anda datang ke alamat kantor agen tersebut ( jangan melalui surat/pos) untuk melihat sendiri keberadaan kantornya. Banyak agen yang tidak benar, memberikan alamat berupa PO BOX atau alamat palsu dengan maksud2 tertentu yang mungkin bisa merugikan anda.

•Amati bentuk fisik dari kantor agen tersebut, apakah kantornya ada dalam gedung besar, menyewa, atau punya sendiri. Banyak agen yang berkantor di ruko2 kecil ( rumah toko ) yang menyewa dengan sistem bulanan. Agen seperti itu patut dipertanyakan keresmiannya karena bisa kabur setiap saat.

•Besarnya biaya pendaftaran juga bisa menetukan apakah agen tersebut bagus atau tidak. Agen yang belum-belum sudah menarik pembayaran kepada pelamar hanya untuk memberikan jatah interview dengan pihak kapal sudah dipastikan bukan agen kapal yang bagus. Biasanya agen kapal yang benar tidak menarik bayaran pada saat interview/wawancara dan hanya menarik biaya dari pelamar setelah si pelamar mendapatkan jadwal pemberangkatan atau letter of guarantee dari pihak kapal (diterima bekerja). Biaya itupun sebagian untuk keperluan pemberangkatan seperti pembuatan visa, tiket, dan medical check up, dll lalu sebagian lagi adalah fee atau uang jasa untuk mereka.

•Agen yang benar tidak akan membebankan biaya pemberangkatan yang besar karena jika dia adalah agen resmi kapal pesiar asing tersebut, maka dia akan mendapatkan fee atau uang jasa yang sangat besar dari pihak kapal untuk setiap awak yang diberangkatkan.


Itu hanya beberapa tips saja, msh banyak tips2 lain dan trik2 yang harus anda ketahui jika ingin terjun berkarir di kapal pesiar khususnya kapal pesiar asing, termasuk alamat agen2 kapal pesiar asing yang bisa anda hubungi tanpa melalui pihak ketiga.
 
Contoh kasus:
 

Penyalur Jasa Tenaga Kapal Pesiar Tilep Duit Ratusan Juta

 
YOGYAKARTA - Pemilik jasa penyalur tenaga kerja pada kapal pesiar, DT asal Bandung, Jawa Barat, harus berurusan dengan petugas Mapolresta Yogyakarta.

Dia menjanjikan kepada 22 orang untuk disalurkan bekerja pada Kapal Pesiar melalui agen Sumber Bakat Insani (SBI) di Jakarta. Perjanjian itu diteken yang disaksikan notaris pada akhir 2011 lalu.

Ke-22 orang harus terlebih dahulu menyetor uang kepada DT sebagai persyaratan administrasi, mengurus paspor, dan lain sebagainya. Uang yang sudah disetor itu jumlahnya berlainan, tetapi rata-rata berkisar Rp10 juta per orang.

Dalam perjanjiannya, DT memberi waktu selama dua bulan sejak kesepakatan diteken. Jika dalam waktu dua bulan tidak bisa memberangkat dalam kapal pesiar, maka uang yang sudah diserahkan dikembalikan.

Permasalahan muncul saat bulan Maret 2012 lalu, dia belum bisa memberangkatkan ke 22 orang tersebut. Padahal waktu itu sudah melebihi batas waktu dua bulan dari perjanjiannya.

"Kalau uangnya dikembalikan tidak menjadi masalah, para korban tidak mempermasalahkan meski sudah tertipu. Tetapi dia tidak mengembalikan uang milik ke-22 orang tersebut," kata Nataliana Primawati kepada Okezone, Minggu (17/3/2013).

Nataliana yang mewakili 22 orang tersebut sudah berusaha melakukan beragam cara agar DT mengembalikan uang yang sudah disetor sebanyak Rp203,1 Juta. Namun upaya kekeluargaan yang dilakukannya tidak membuahkan hasil.

Selanjutnya, Nataliana melaporkan kasus penipuan itu ke polisi dengan mendapatkan bukti LP/129-B/IV/2012/DIY Polresta Yogyakarta pada 16 April 2012 lalu. "Kasusnya penipuan itu sebenarnya sudah P-21, tinggal penyerahan dari kepolisian ke Kejaksaan. Dia dipangil tidak datang sehingga polisi melakukan penjemputan paksa, dia itu kabur," imbuhnya.

Nataliana menambahkan, polisi berhasil mengamankan pelaku pada Jum'at (15/3/2013) malam di sebuah apartemen yang ada di Jakarta Utara. "Sabtu kemarin dia sudah di Polres menjalani pemeriksaan, rencananya besok Senin sudah diserahkan ke Kejaksaan," katanya.

Saksi korban, Yulianto menduga, korban penipuan yang dilakukan pelaku tersebar di berbagai wilayah, seperti Semarang, Bandung, Jakarta, dan Bali. "Saya bukan korban, saya hanya mendampingi juragan saya melapor di Polres sebagai saksi. Saya mengawal terus perkembangan kasus ini," katanya.

Yulianto menambahkan, dari 22 orang yang menjadi korban itu sudah sebagian berada bekerja di Kapal Pesiar dengan mengunakan agen jasa penyaluran tenaga kerja lainnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kanit III Satreskrim Polresta Yogyakarta, AKP Ida Bagus Yudhika menyampaikan segera menyerahkan berkas yang sudah selesai tersebut ke Kejaksaan Negeri Kota Yogyakarta. "Kita koordinasikan dengan Jaksa dahulu. Hari ini libur, jadi besok pagi kita ketemu dengan Jaksa untuk menyerahkan berkas," katanya.
Sumber :  http://jogja.okezone.com/read/2013/03/17/510/777139/penyalur-jasa-tenaga-kapal-pesiar-tilep-duit-ratusan-juta
Design by NewWpThemes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | NewBloggerThemes.com |Editing and redesign By QQsamudra